Kanaljateng.com -- Direktur riset Indonesia Presidential Studies, Arman Salam, mempertanyakan kinerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatasi kemiskinan di Jateng selama hampir dua periode.
Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2021, jumlah orang miskin di Jawa Tengah bertambah 128,85 ribu jiwa atau menjadi 4,11 juta jiwa.
"Terkadang peran Kepala Daerah dalam hal ini Ganjar Prabowo selaku Gubernur Jateng nampak asyik bermain pada ranah politik saja untuk kepentingan masa jabatan atau target yang lebih tinggi," kata Arman kepada wartawan, Jumat, 20 Mei 2022.
Baca Juga: Ingat-ingat! Calon Haji belum Terima Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap tak Berangkat ke Tanah Suci
Amran mengingatkan kecakapan memimpin sebenarnya bukan semata dinilai dari aspek pencitraan atau personal branding.
"Namun juga harus bisa bekerja sebagai pelayan masyarakat dan menciptakan kehidupan lebih baik dan layak untuk masyarakatnya yang lebih sejahtera," ujar Amran menegaskan.
Menurut Amran, bertambahnya angka kemiskinan di Jateng menunjukkan Ganjar Pranowo tidak memiliki program prioritas.
Baca Juga: Ingin Bertemu Mesut Ozil di Jakarta, Ikuti Syarat dan Ketentuan Berikut Ini!
Padahal, kata Amran, sebagai Gubernur, Ganjar harus lebih jeli melihat potensi daerah untuk program mengentaskan kemiskinan.
"Semestinya kepala daerah atau gubernur bisa lebih jeli melihat potensi wilayah dan segera mengemas program atau kebijakan yang tepat sasaran sesuai kebutuhan dari potensi wilayah tersebut," terang Amran.
Artikel Terkait
Sehari Jelang Imlek, Cabai di Jawa Tengah Rp26.500 hingga Rp28.650
Atasi Ketergantungan Pupuk Bersubsidi, Jawa Tengah Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik
Wabah PMK Meluas, Polda Jawa Tengah Kembali Temukan Puluhan Sapi Terjangkit
Wabah PMK Melanda Hewan Ternak Jawa Tengah, Demak Masih Nol Kasus
Wabah PMK Menyerang Jawa Tengah, Ganjar Terjunkan Tim Penyuluh