Kanaljateng.com -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi melonggarkan kewajiban mengenakan masker.
Jokowi menyatakan masyarakat yang sedang beraktivitas di luar ruangan boleh tidak mengenakan masker dengan catatan tidak padat orang.
Namun, Jokowi menyarankan masyarakat tetap mengenakan masker saat berada di dalam ruangan atau transportasi umum.
Baca Juga: Jaga Nol Kasus PMK, Demak Sekat Lalu Lintas Hewan Ternak dan Pasar Hewan tidak Ditutup
Selain itu, Jokowi juga menghapus kewajiban menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik dan luar negeri yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap.
Ketua Fraksi Gerindra DPR, Ahmad Muzani, menilai kebijakan Jokowi itu akan memberi dampak positif bagi upaya pemulihan ekonomi nasional.
Ahmad Muzani menyatakan Fraksi Gerindra mengapresiasi keputusan Jokowi dan akan mengawal proses pelaksanaan kebijakan ini di lapangan.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng Bertambah, Lin Che Wei Susul Pejabat Kemendag ke Tahanan
"Fraksi Gerindra mengapresiasi langkah pemerintah, tapi tentu kebijakan ini harus tetap dalam pengawalan berkala dari pemerintah. Jangan sampai masyarakat, pemerintah lengah dan menimbulkan hal-hal yang kita tidak inginkan," kata Muzani dalam keterangan resmi, Rabu, 18 Mei 2022.
Menurut Muzani, kebijakan tidak wajib masker akan melepaskan masyarakat dari rasa jenuh dan bosan terhadap suasana pandemi Covid-19.
"Dengan adanya keputusan pemerintah melonggarkan penggunaan masker di ruang terbuka, masyarakat akan terlepas dari rasa jenuh dan kebosanan selama ini," terang Muzani.
Baca Juga: Wanda Hamidah Dilaporkan Mantan Suami ke Polisi, Berawal dari Masalah Hak Asuh Anak
Muzani berujar kebijakan baru Jokowi ini akan meningkatkan ekonomi rakyat dan memacu daya beli masyarakat.
"Ekonomi rakyat akan membaik, daya beli meningkat. Intensitas jual beli di pasar akan lebih tinggi, perkantoran akan lebih masif lagi, serta kegiatan belajar mengajar baik di sekolah dan di kampus akan kembali normal. Itulah yang selama ini kita nantikan. Dan kita harapkan suasana itu bisa kita capai dalam waktu dekat," beber Muzani.
Menurut Muzani, Pemerintah sedang menyiapkan langkah menuju fase endemi.
Baca Juga: Fadli Zon Bela Abdul Somad: Singapura Terpapar Islamopophia bahkan Rasis!
Namun, Muzani meminta Pemerintah jangan sampai tergesa-gesa menerapkan fase endemi di Indonesia.
"Suasana dan kemungkinan menuju fase endemi tidak hanya dihadapi Indonesia, tapi juga negara-negara di Eropa. Namun saat ini di China penyebaran Covid-19 masih terdeteksi bahkan meningkat. Artinya jangan tergesa-gesa. Perlu ada kajian, penelitian, dan pemahaman global tentang identifikasi dari endemi itu sendiri," terang Muzani.***
Artikel Terkait
Pertumbuhan Ekonomi Semarang Menggeliat dari Cengkraman Covid-19, Warga Diminta Jaga Semangat
Pemerintah Bersiap Memasuki Transisi Endemi Covid-19, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Jokowi Longkarkan Kewajiban Memakai Masker di Luar Ruangan!
Jokowi Longgarkan Kewajiban Masker, Ganjar Mendukungnya Begini
Longgarkan Kewajiban Masker, Jokowi Lakukan Transisi Pandemi ke Endemi