Salatiga: Menyeruput kopi merupakan aktivitas harian yang sudah menjadi budaya bagi sebagian muda-mudi. Mereka menjadikan kopi sebagai sarana komunikasi dan bersosialisasi.
Karena menyeruput kopi sudah membudaya, walhasil kafe-kafe kopi pun menjamur di banyak tempat di Tanah Air. Termasuk pula di Salatiga, Jawa Tengah.
Wali Kota Salatiga, Yulianto, mengatakan tiga tahun lalu kafe kopi di daerahnya bisa dikatakan cuma segelintir. Namun, kini kafe-kafe kopi sudah menjamur di Salatiga. "2017, hanya 10 penjual kopi. Tahun ini sudah mencapai 120 kedai kopi. Ini luar biasa dan menjadi daya ungkit untuk pertumbuhan ekonomi di Salatiga," kata Yulianto saat membuka gelar ekonomi kreatif 'Moncer di Tengah Pandemi' di Kelurahan Kauman Kidul, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, 6 November 2020.
Yulianto mengatakan di masa pandemi virus korona, warga Salatiga harus kreatif dalam berusaha. Mereka harus terus berinovasi menghasilkan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasaran. “Saya mengajak semua pelaku usaha untuk terus berinovasi. Tidak perlu minder. Dengan meningkatkan kualitasnya, maka harga akan mengikuti nantinya,” jelas Yulianto.
Yuliyanto mendorong industri kecil seperti kafe kopi untuk bergerak melakukan terobosan. Mereka harus menjaga mutu, kemasan, dan kualitas produk yang dipasarkan. "Mari kita jaga rasa, jaga mutu, jaga packing. Dengan membuat penampilan menarik, orang akan tertarik membeli dan mencoba produknya,” beber Yulianto.