Kanaljateng.com - Swiss melarang tentaranya menggunakan aplikasi WhatsApp, Telegram, dan Signal. Ke tiga aplikasi tersebut diklaim rawan disusupi otoritas di Amerika Serikat.
Kampanye anti WhatsApp, Telegram, dan Signal sudah dilakukan komandan militer Swiss, sejak 29 Desember 2021.
Sebagai gantinya, tentara Swiss diwajibkan menggunakan aplikasi Threema untuk menerima dan mengirim pesan.
Baca Juga: Kereta Api Anjlok di India, 5 Penumpang Tewas dan 50 orang Luka-luka
Setiap tentara yang menggunakan Threema akan diberi dana reimburse sebesar 4,40 dolar AS setiap tahun.
Namun, kewajiban tentara Swiss menggunakan aplikasi Threema sudah resmi berlaku, sejak 1 Januari 2022.
Threema merupakan aplikasi produk Swiss. Aplikasi ini diklaim jauh lebih aman lantaran tunduk kepada regulasi perlindungan data pribadi yang berlaku di Eropa.
Baca Juga: Menyinggung Perasaan warga Penerima Bantuan, Ganjar Ubah Judul Vlog Jadi lebih Soft
Threema tidak terikat dengan Undang-Undang AS terkait dengan penyimpanan data. Padahal, 2018, AS mengesahkan Undang-Undang yang mengizinkan pemerintah mengakses data dari WhatsApp, Telegram, dan Signal.
Selain itu, Threema juga tidak meminta para penggunanya memasukkan nomor pribadi atau alamat surel.*** (Pikiran-rakyat.com/Rio Rizky Pangestu)
Disclaimer: Artikel ini sudah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul
Tentara di Swiss Dilarang Pakai WhatsApp, Telegram, dan Signal, Ada Bahaya Mengintai.
Artikel Terkait
Indonesia vs Thailand, Tim Gajah Perang kalahkan Skuad Garuda 4 - 0 di Leg 1 Piala AFF 2020
Thailand vs Indonesia, Skuad Garuda Indonesia kalah Agregat dari Gajah Perang Thailand di Final Piala AFF 2020
Diguncang Gempa Magnitudo 6,9, Tembok Besar China di Provinsi Gansu Runtuh sepanjang 2 Meter
Warga Indonesia, Ghozali Everyday, Mendunia Gara-gara Jual Foto Selfie Senilai Rp8 Miliar
Kereta Api Anjlok di India, 5 Penumpang Tewas dan 50 orang Luka-luka