Kanaljateng.com -- Menteri Keuangan, Sri Mulyani In mengatakan pandemi Covid-19 menimbulkan efek domino bagi Indonesia.
Menurut Sri Mulyani Indrawati, pandemi Covid-19 semula merupakan masalah kesehatan yang menjadi masalah sosial, hingga berdampak pada sektor keuangan.
Sri Mulyani Indrawati menegaskan APBN menjadi instrumen penting dalam menghentikan efek domino pandemi Covid-19.
Baca Juga: Cerita Imla Rosyidi Pergi Haji di Usia 19 Tahun, Gantikan Ayah yang Wafat
APBN memberi dukungan terhadap pemulihan ekonomi sekaligus menjadi shock absorber yang melindungi masyarakat dari berbagai guncangan perekonomian.
Sri Mulyani berujar, dalam menghadapi situasi luar biasa ini, Pemerintah menyusun Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang menjadi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020.
Peraturan ini memberikan landasan hukum yang kuat bagi Pemerintah dapat lebih fleksibel, responsif, dan antisipatif dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Dan yang unik dari Indonesia, kami merancang bahwa pandemi ini dan semua tindakan extraordinary yang akan kami terapkan untuk membantu orang-orang dari sisi kesehatan, sosial, serta usaha kecil menengah ini hanya memungkinkan untuk tiga tahun,” kata Sri Mulyani dalam seminar Islamic Development Bank (IsDB) Group Annual Meetings di Mesir, dikutip Kemenkeu.go.id, Minggu, 5 Juni 2022.
Sri Mulyani mengungkap kebijakan extraordinary ini tidak bisa terus-terusan dijalankan.
Artikel Terkait
Harga Minyak Mentah Meroket, Sri Mulyani: Kalau BBM dan Listrik Tidak Naik, Subsidi Naik
Sri Mulyani Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2022, Maluku dan Papua Tembus 10,75 Persen!
Sri Mulyani Bongkar Empat Tantangan Utama Ekonomi Nasional, Pandemi Covid-19 Tersingkir dari Daftar
Sri Mulyani Waspadai Ancaman Kenaikan Ekstrem Harga Komoditas Global terhadap Ekonomi Nasional
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Nasional 2023 Tumbuh 5,3 hingga 5,9 persen